TUGAS 3
Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang
diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip.
Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku,
majalah, internet, dan lain sebagainya
a.Kutipan langsung:
Kutipan Langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya,tidak boleh ada perubahan.Kalau ada hal yang dinilai salah/meragukan,kita beri tanda ( sic! ),yang artinya kita sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung jawab atas kesalahan itu.Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, missal [ huruf miring dari pengutip ],[ ejaan disesuaikan dengan EYD ],dll. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ].
Kutipan Langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya,tidak boleh ada perubahan.Kalau ada hal yang dinilai salah/meragukan,kita beri tanda ( sic! ),yang artinya kita sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung jawab atas kesalahan itu.Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, missal [ huruf miring dari pengutip ],[ ejaan disesuaikan dengan EYD ],dll. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ].
b.
Kutipan tidak lansung ( Kutipan Isi )
Dalam kutipan tidak langsung kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip.Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah dicontohkan.
Dalam kutipan tidak langsung kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip.Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah dicontohkan.
3. TUJUAN
KUTIPAN
*Menegaskan isi uraian.
*Membuktikan apa yang dikatakan.
*Menunjang apa yang diungkapkan
Kutipan memiliki fungsi tersendiri. Fungsi dari kutipan adalah sebagai berikut :
1) Menunjukkan kualitas ilmih yang lebih tinggi.
2) Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
3) Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.
4) Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan.
5) Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
6) Meningkatkan estetika penulisan.
7) Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan penyuntingan naskah yang terkait dengan data pustaka.
Berdasarkan fungsi di atas seorang penulis harus memperhatikan hal-hal berikut:
1) penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu
2) penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan
3) kutipan dapat terkait dengan penemuan teori
4) jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan langsung
5) penulis mempertimbangkan jenis kutipan, kutipan langsung atau kutipan tak langsung
6) perhatikan teknik penulisan kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan
4. CARA PENGGUNAAN KUTIPAN
A. Tata Cara & Aturan Penulisan
Kutipan langsung tidak lebih dari empat baris
Kutipan ini akan dimasukkan dalam teks dengan cara berikut:
(1) kutipan diintegrasikan dengan teks;
(2) jarak antara baris dengan baris dua spasi;
(3) kutipan diapit dengan tanda kutip;
(4) sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukkan
setengah spasi ke atas atau dalam kurung ditempatkan nama pengarang, tahun
terbit, dan nomor halaman tempat terdapat kutipan itu.
Contoh:
Supaya tulisan kita mudah dipahami orang lain, maka kita
hendaknya membuat kalimat yang efektif. Yang dimaksud dengan kalimat efektif
itu yang bagaimana? “Kalimat efektif adalah kalimat yang dengan sadar atau
sengaja disusun untuk mencapai daya informasi yang tepat dan baik” (Parera,1988:42).
Dengan demikian…..
B. Tata Cara & Aturan Penulisan Kutipan langsung lebih dari empat baris
Kutipan yang lebih dari empat baris ketentuan penulisannya sebagai berikut:
(1) kutipan dipisahkan dari teks dalam jarak 2,5 spasi;
(2) jarak antara baris dengan baris kutipan satu spasi;
(3) kutipan boleh atau tidak diapit dengan tanda kutip;
(4) sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan
setengah spasi ke atas, atau dalam kurung ditempatkan nama pengarang, tahun
terbit, dan nomor halaman tempat terdapat kutipan itu;
(5) seluruh kutipan dimasukkan ke dalam 5 – 7 ketikan.
Contoh:
.......................................................................
Contoh:
.......................................................................
“Anda tidak bisa menang dalam sebuah debat. Anda tidak bisa,
karena kalau Anda kalah, Anda akan kalah; dan kalau Anda menang, Anda kalah
juga. Mengapa? Nah, misalkan Anda menang atas pihak lawan dan mampu menembak
argumennya sehingga penuh lubang, lalu membuktikan bahwa dia noncomposmentis.
Lalu bagaimana? Ya, Anda akan merasa senang. Tapi bagaimana dengan dia? Anda
telah membuatnya merasa rendah diri” (Carnegie; 1996:181).
..........................................................................
C. Tata Cara & Aturan Penulisan Kutipan tidak langsung
C. Tata Cara & Aturan Penulisan Kutipan tidak langsung
Kutipan tidak langsung berupa intisari pendapat yang
dikemukakan. Oleh sebab itu, kutipan ini tidak diberi tanda kutip. Syarat
penulisan kutipan tidak langsung adalah:
(1) kutipan diintegrasikan dengan teks;
(2) jarak antarbaris dua spasi;
(3) kutipan tidak diapit tanda kutip;
(2) jarak antarbaris dua spasi;
(3) kutipan tidak diapit tanda kutip;
(4) sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan
setengah spasi ke atas, atau dalam kurung ditempatkan nama pengarang, tahun
terbit, nomor halaman tempat terdapat kutipan itu.
Contoh:
Menurut Gorys Keraf, kalimat yang baik adalah yang
menunjukkan kesatuan gagasan, atau hanya mengandung satu ide pokok. Bila ada
dua kesatuan yang tidak mempunyai hubungan digabungkan, maka akan merusak
kesatuan pikiran (1994 :36).
1. DEFINISI CATATAN KAKI
Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang
ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Catatan
kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar, menjelaskan sumber
kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar bacaan/ bibliografi.
2. MACAM-MACAM
CATATAN KAKI
A. Ibid.(Singkatan
dari Ibidium, artinya sama dengan di atas), untuk catatan kaki yang
sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat di atasnya. Ditulis dengan huruf
besar, digarisbawahi, diikuti titik (.) dan koma (,) lalu nomor halaman.
B. Op.cit.
(singkatan dari opera citati, artinya dalam karya yang telah
dikutip), dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip,
tetapi telah disisipi catatan kaki lain dari sumber yang lain. Urutannya : nama
pengarang, op.cit., nomor halaman.
C. Lo.cit.
(Singkatan dari loco citati, artinya tempat yang telah
dikutip), seperti di atas tetapi dari halaman yang sama : nama pengarang loc.cit.
nomor halaman
3. TUJUAN CATATAN KAKI
Catatan Kaki dibuat untuk :
a. Menyusun Pembuktian
a. Menyusun Pembuktian
Semua pernyataan yang penting,yang bukan
merupakan pengetahuan umum harus didukung oleh pembuktian-pembuktian. Catatan
kaki menunjukan kebenaran-kebenaran yang pernah dicapai oleh seorang pengaran
lain dalam bukunya atau tulisan-tulisannya.Sebab itu referensi dalam catatan
kaki dimaksudkan untuk menunjukkan tempat atau sumber dimana suatu kebenaran
telah dibuktikan oleh orang lain.
b. Menyatakan Hutang Budi
b. Menyatakan Hutang Budi
Penunjukan sumber pada catatan kaki
dimasukan pula untuk menyatakan hutang budi kepada pengarang yang dikutip
pendapatnya. Dengan menyebut nama pengarang yang dikutip pendapatnya
itu,penulis telah menyatakan hutang budi kepadanya.
c. Menyatakan Keterangan Tambahan
Catatan kaiki juga dimaksudkan
sebagai keterangan tambahan untuk uraian. keterangan tambahan yang dimaksud
dapat berupa :
1). Inti atau sari dari fragmen yang dipinjam.
2). Uraian teknis , keterangan insidental, atau materi yang memperjelas teks, atau informasi tambahan
terhadap topik yang disebut dalam teks.
3). Materi-materi penjelas yang kurang penting seperti perbaikan, atau pandangan-pandangan lain yang
bertentangan.
d. Merujuk bagian lain dari teks
1). Inti atau sari dari fragmen yang dipinjam.
2). Uraian teknis , keterangan insidental, atau materi yang memperjelas teks, atau informasi tambahan
terhadap topik yang disebut dalam teks.
3). Materi-materi penjelas yang kurang penting seperti perbaikan, atau pandangan-pandangan lain yang
bertentangan.
d. Merujuk bagian lain dari teks
Catatan kaki dapat juga dipergunakan
untuk menyediakan informasi kepada bagian-bagian lain dari tulisan itu .
Misalnya penulis memberi catatan agar pembaca melihat atau memeriksa utaian
padahalaman sebelumnya,atau hal-hal yang akan diuraikan.
4. CARA PENGGUNAAN CATATAN KAKI
Pedoman
dan Petunjuk Penulisan Catatan Kaki (Footnote)
Dalam membuat catatan kaki suatu
karya ilmiah, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
- Catatan kaki ditulis dengan jarak 1 spasi
- Catatan kaki tidak menggunakan istilah opera citato (op.cit) dan loco citato (loc.cit), tetapi setelah ibiden (ibid) tetap digunakan. Jika referens yang dirujuk telah diselingi oleh referensi lain, maka cukup ditulis nama pengarang, judul awal artikel atau buku, dan halaman buku yang dirujuk.
- Jika karya yang dirujuk berupa terjemahan, maka nama penerjemah ditulis setelah judul karya dan didahului kata "terj"
- Judul artikel dalam jurnal atau buku antologi (bunga rampai) ditulis tegak diberi tanda kutip, sementara nama jurnal atau buku antologi ditulis miring.
- Penulisan nomor halaman ditulis angka halaman yang maksud dengan tulisan h, diakhiri tanda titik.
- Penulisa kota, nama penerbit, dan tahun terbit diletakkan dalam kurung, dengan perincian kurng buka (diikuti nama kota, titik dua (nama penerbit, koma ( , ), tahn terbit, dan tutup kurung), tanda koma ( , ) diletakkan setelah nama pengarang, judul artikel atau buku, dan identitas penerbit.
Contoh
penulisan Footnote (Catatan Kaki) yang baik dan benar
1Samsul Nizar, Pengarang
Dasar-Dasar Pendidikan Islam (Jakarta: Gaya
Media Pratama, 2011) h.27
2Ibid; h. 37
3Harun Nasution, Falsafah dan Mistisisme dalam Islam (Jakarta: Bulan
Bintang, 1973) h. 7
4Samsul Nizar, Pengantar Dasar-Dasar Pendidikan Islam, h. 66
Media Pratama, 2011) h.27
2Ibid; h. 37
3Harun Nasution, Falsafah dan Mistisisme dalam Islam (Jakarta: Bulan
Bintang, 1973) h. 7
4Samsul Nizar, Pengantar Dasar-Dasar Pendidikan Islam, h. 66
SUMBER
KUTIPAN :
http://ratihmilano.blogspot.com/2011/10/tujuan-pembuatan-daftar-pustaka-kutipan.html
SUMBER CATATAN KAKI :
http://oziey.blogspot.com/2011/10/tujuan-daftar-pustaka-kutipan-dan.html
No comments:
Post a Comment