Saturday, December 4, 2010

Karakteristik asing yang mempengaruhi bisnis internasional

Definisi Bisnis Internasional 
Ball ,McCulloch,Frantz,Geringer,Minor(2006)
Bisnis yang kegiatannya melampaui batas Negara.
Definisi tersebut mencakup perdagangan internasional. pemanufakturan diluar negeri juga industri jasa diberbagai bidang seperti transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi,perdagangan eceran, perdagangan besar dan komunikasi massa.
Charles WH Hill (2008)
Perusahaan yang terlibat dalam perdagangan maupun investasi internasional.
Daniels, Radebaugh & Sullivan (2004)
Semua transaksi komersial baik oleh swasta maupun pemerintah diantara 2 negara atau lebih
Karakteristik yang membedakan bisnis internasional dan domestik adalah bisnis internasional melibatkan aktivitas yang melintas batas .
Hal ini berarti menjalankan bisnis internasional lebih rumit karena
  1. Negara-negara mempunyai ciri khas
  2. Masalah yang dihadapi lebih complex
  3. Bisnis Internasional harus mampu bekerja dengan berbagai kendala perdagangan dan investasi yang ditetapkan suatu pemerintah
  4. Transaksi internasional melibatkan perubahan mata uang.
Implikasinya : segala hal antar batas harus dipertimbangkan dalam semua keputusan dan aktivitas yang dijalankan perusahaan multinasional.
Sebutan perusahaan yang melakukan bisnis Internasional
Perusahaan multidomestik :
Menjalankan bisnis melalui beberapa unit/perusahaan lokal di luar negeri
Sebuah organisasi dengan cabang di banyak negara,merumuskan strategi bisnisnya sendiri berdasarkan perbedaan dasar yang dipahami
Perusahaan global ;
Organisasi yang berupaya untuk membakukan dan memadukan operasi diseluruh dunia dalam semua bidang fungsional.
Perusahaan Internasional = 1 atau 2 atau MNC atau MNE
Kekuatan lingkungan yang mempengaruhi organisasi
Keseluruhan kekuatan yang menyelimuti dan mempengaruhi kehidupan dan perkembangan perusahaan . Lingkungan tersebut dapat berupa lingkungan domestic, luar negeri maupun internasional.
Kekuatan External : Kekuatan yang tak dapat dikontrol langsung oleh manajemen meskipun mempengaruhi perusahan secara langsung/tidak langsung
  1. Kompetitif: jenis dan jumlah pesaing , lokasi dan kegiatan mereka
  2. Distributif : agen nasional dan internasional yang tersedia untuk mendistribusikan barang dan jasa.
  3. Variabel ekonomi :GNP, biaya buruh perunit, dan pengeluaran konsumsi pribadi yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melakukan bisnis.
  4. Sosioekonomi : karakteristik dan distribusi populasi manusia.
  5. Keuangan: variable spt sukubunga, tingkat inflasi, perpajakan,
  6. Legal: jenis hukum asing dan domestik yang beragam dan harus dipatuhi oleh perusahaan internasional.
  7. Fisik : unsur alam spt topografi, Iklim dan sumber alam
Lanjutan kekuatan yg mempengaruhi
  1. Politik : elemen politik bangsa spt nasionalisme, bentuk pemerintahan, dan organisasi Internasional
  2. Sosiokultural: sikap, kepercayaan, pendidikan,dll
  3. Buruh/Tenaga Kerja : komposisi, keahlian
  4. Teknologi: keahlian dan peralatan teknis yang mempengaruhi bagaimana sumber sumber diubah menjadi produk.
  5. Termasuk : Lingkungan domestik (kekuatan external di Negara asal ) dan lingkungan asing (kekuatan uncontrollable yang berasal dari luar) mempengaruhi jalannya perusahaan berikut perkembangannya. Serta lingkungan internasional (interaksi lingkungan domestic dan asing)
Kekuatan penggerak menuju Globalisasi
  1. Politis : kecenderungan unifikasi dan sosialisasi masyarakat global Csontoh: persetujuan perdagangan preferensial NAFTA, European Union.,AFTA
  2. Teknologi : kemajuan-kemajuan dalam teknologi computer dan komunikasi
  3. Pasar : perusahaan global menjadi pelanggan global
  4. Biaya : globalisasi lini produk dan produk membantu mengurangi biaya dan economies of scale
  5. Persaingan : perusahaan mempertahankan pasar dalam negeri dari para pesaing asing dengan memasuki pasar pesaing luar negeri
What is Globalization
Pergeseran keadaan menuju perekonomian dunia yang lebih terintegrasi dan saling bergantung satu sama lain
Diantara beberapa pergeseran adalah: globalisasi pasar dan globalisasi produk
Globalisasi pasar
Penyatuan pasar yang sebelumnya berbeda dan terpisah satu sama lain menjadi satu pasar global yang sangat besar
Alasan: hilangnya penghalang/batasan dalam melakukan perdagangan antar negara
Contoh citibank credit cards,cocacola,Sony PS(consumer prod),aluminium,minyak,gandum(komoditas),computer memory chip,mesin jet (industri),Treasury bills,Nikkei Index ( asset keuangan)
Globalisasi produksi
Pengadaan sumber daya barang dan jasa dari berbagai lokasi di dunia yang mengambil keuntungan dari perbedaan biaya dan kwalitas produksi suatu negara(labor,energy,capital)
Pendorong globalisasi
Menurunnya batasan/penghalang kebebasan pergerakan mengalirnya barang dan jasa serta modal yang terjadi sejak PD II
Perubahan technologi,khususnya dalam komunikasi,proses penyampaian informasi dan tekhnologi transport
Anti globalisasi
Karena tidak ada pembatasan membolehkan perusahaan memindahkan fasilitas produksi ke negara yang gaji/upah buruhnya lebih rendah
Mendorong perusahaan dari negara maju meindahkan fasilitas produksinya ke negara berkembang yang peraturan dlm melindungi buruh dan lingkungan masih lemah sehingga membuka kemungkinan terjadi pelanggaran
Pro globalisasi
Keuntungan melebihi biaya yang dikeluarkan (Perdagangan bebas membuat negara akan menspesialisasi membuat barang dan jasa yang efisien serta mengimport barang/jasa yang kurang effisien di produksi
Harga lebih rendah atas barang tertentu membuat konsumen bisa membelanjakan uangnya untuk barang lainnya. 

Pertimbangan Karakteristik Negara Asing: 
1. Budaya
* Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.
* Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
* Berkembangnya turisme dan pariwisata.
* Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.
* Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain.
* Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia FIFA

    2. Sistem Ekonomi
        a. Kapitalis
        b. Komunis
        c. Sosialis
       d. Swastanisasi

   3. Kondisi Ekonomi
       a. Pertumbuhan Ekonomi
       b. Inflasi

   4. Nilai Tukar

   5. Risiko Politik
      a. Pergantian Pemerintahan
     b. Kebijakan Pemerintahan
 

http://farahir.wordpress.com/2010/11/21/karakteristik-asing-yang-mempengaruhi-bisnis-internasional/

Strategi untuk meningkatkan kepuasan kerja dan motivasi

       Kepuasan kerja dalam teori motivasi Maslow menempati peringkat yang tinggi. Sebab ia berkaitan dengan tujuan manusia untuk merealisasikan dan mengaktualisasikan potensi dirinya dalam pekerjaan. Namun motivasi ini kadang terbendung oleh berbagai ragam kerutinan, hambatan lingkungan kerja yang kurang seimbang, atau situasi dan perangkat kerja yang secara ergonomis tidak mendukung peningkatan produktivitas kerja. Stres yang dialami karyawan dan kepuasan kerja yang didambakan seolah merupakan dua kondisi yang bukan saja berkaitan, tetapi sekaligus antagonistis.
      Karyawan dan perusahaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Karyawan memegang peran utama dalam menjalankan roda kehidupan perusahaan. Apabila karyawan memiliki produktivitas dan motivasi kerja yang tinggi, maka laju roda pun akan berjalan kencang, yang akhirnya akan menghasilkan kinerja dan pencapaian yang baik bagi perusahaan. Di sisi lain, bagaimana mungkin roda perusahaan berjalan baik, kalau karyawannya bekerja tidak produktif, artinya karyawan tidak memiliki semangat kerja yang tinggi, tidak ulet dalam bekerja dan memiliki moril yang rendah.
       Adalah menjadi tugas manajemen agar karyawan memiliki semangat kerja dan moril yang tinggi serta ulet dalam bekerja. Berdasarkan pengalaman dan dari beberapa buku yang pernah saya baca, biasanya karyawan yang puas dengan apa yang diperolehnya dari perusahaan akan memberikan lebih dari apa yang diharapkan dan ia akan terus berusaha memperbaiki kinerjanya. Sebaliknya karyawan yang kepuasan kerjanya rendah, cenderung melihat pekerjaan sebagai hal yang menjemukan dan membosankan, sehingga ia bekerja dengan terpaksa dan asal-asalan. Untuk itu merupakan keharusan bagi perusahaan untuk mengenali faktor-faktor apa saja yang membuat karyawan puas bekerja di perusahaan. Dengan tercapainya kepuasan kerja karyawan, produktivitas pun akan meningkat.
Banyak perusahaan berkeyakinan bahwa pendapatan, gaji atau salary merupakan faktor utama yang mempengaruhi kepuasan karyawan. Sehingga ketika perusahaan merasa sudah memberikan gaji yang cukup, ia merasa bahwa karyawannya sudah puas. Sebenarnya kepuasan kerja karyawan tidak mutlak dipengaruhi oleh gaji semata. Banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, diantaranya adalah kesesuaian pekerjaan, kebijakan organisasi termasuk kesempatan untuk berkembang, lingkungan kerja dan perilaku atasan.
      Untuk lebih meyakini bahwa kesempatan berkembang merupakan faktor utama bagi kepuasan kerja karyawan, kita dapat membandingkan tingkat kepuasan karyawan baru dan karyawan lama di perusahaan. Karyawan baru cenderung mempunyai tingkat kepuasan lebih tinggi dibandingkan karyawan yang masa kerjanya lebih lama. Hal ini dikarenakan, biasanya karyawan baru mendapatkan perhatian lebih dari Manajemen, terutama dari atasannya langsung. Perhatian lebih ini dikarenakan sebagai karyawan baru, tentu pihak manajemen akan menjelaskan tanggung jawab dan tugas mereka. Sehingga terjalin komunikasi antara atasan dan bawahan. Hal ini membuat mereka merasa diperhatikan dan bersemangat untuk bekerja. Bahkan tidak sedikit karyawan baru yang mendapatkan beberapa training untuk menunjang tugasnya di awal masa kerja.
      Sementara itu, karyawan lama yang sudah bekerja dalam kurun waktu tertentu, akan merasakan kejenuhan. Mereka menginginkan adanya perubahan dan tantangan baru dalam pekerjaannya. Tantangan ini mencakup baik dari sisi besarnya tanggung jawab atau mungkin jenis pekerjaan. Ketika perusahaan tidak memberikan kesempatan kepada mereka untuk berkembang, hal ini akan membuat mereka demotivasi, malas bekerja dan produktivitasnya turun. Apabila perasaan ini dirasakan oleh sebagian besar karyawan lama, bisa dibayangkan betapa rendahnya tingkat produktivitas perusahaan secara keseluruhan dan bila dibiarkan perusahaan akan merugi.


Ada tiga aspek penting yang berpengaruh terhadap kesuksesan seseorang dalam bekerja, yaitu : SKILL, ATTITUDE dan MOTIVASI. 
Untuk aspek skill dapat ditingkatkan dengan melakukan program training, untuk attitude dapat dilakukan dengan program training pengembangan diri sedangkan untuk meningkatkan motivasi seringkali tidak sekedar memberikan input pengetahuan tetapi juga perlu melihat akar masalah yang membuat kurangnya termotivasi. Seringkali motivasi juga lebih banyak dipengaruhi oleh faktor internal dibandingkan dengan faktor eksternal. Ada enam strategi yang dapat membantu meningkatkan motivasi kerja seseorang yaitu : 
 
1. SASARAN ; sasaran yang jelas dan tegas akan membantu individu untuk tetap focus pada tujuan yang realistis. Karena semakin tidak realistis maka semakin mudah individu menjadi frustrasi.

2. PARTISIPASI ; umumnya setiap orang akan lebih bersemangat jika mengerjakan suatu tugas dimana ia punya kontribusi dalam prosesnya. Libatkanlah bawahan kita untuk memikirkan langkah-langkah pengembangan perusahaan.

3. PENGAKUAN ; lakukan pengakuan non-financial berupa pujian dari atasan akan memberikan dampak yang sangat besar bagi individu. Pengakuan sendiri berkaitan dengan enam kebutuhan dasar manusia yang paling dicari.

4.  KOMUNIKASI ; dengan melakukan komunikasi yang intens maka bawahan akan merasa lebih dipercaya dan merasa aman. Hal ini tentunya akan membantu individu untuk bekerja dengan tenang.

5.  KESEMPATAN ; pada umumnya setiap orang memiliki keinginan untuk berkembang, namun banyak hal yang berpengaruh. Antara lain : adanya kesempatan untuk berkontribusi dan meningkatkan potensi dirinya.

6.  KERJASAMA ; manusia adalah mahluk sosial, sehingga interaksi dengan oranglain merupakan kebutuhan yang mutlak harus ada, walaupun pada orang yang sangat introvert sekalipun juga.
Strategi diatas akan memberikan dampak yang besar jika didukung dengan system yang tepat, corporate culture yang konduksif, serta komitmen dari atasan untuk mengimplementasikan budaya perusahaan yang berbasis pada pengembangan SDM.
Pada prakteknya  sebelum melaksanakan perlu terlebih dahulu dilakukan manajemen assessment, untuk melihat kesiapan manajamen terhadap perubahan-perubahan. Enam strategi diatas menjadi dasar untuk meningkatkan motivasi, karena motivasi setiap orang lebih bersifat intrinsik dan personal, sehingga kejelian dari atasan untuk menggunakan strategi yang mana menjadi kunci dari keberhasilan dalam memotivasi bawahan.


http://angel.crysta-corp.com/?p=12
http://psy-herlangga.com/2010/02/strategi-meningkatkan-motivasi-kerja-karyawan/