1. Menulis Kutipan
Masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan
masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek / fungsi untuk memasuki
masa dewasa. Sedangkan menurut Zakiah Darajat (1990: 23) remaja adalah masa
peralihan di antara masa kanak-kanak dan dewasa. Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa adolescene diartikan
sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang
mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional.
Menurut
banyak orang, masa remaja adalah masa yang sangat berkesan, karena saat masa
remaja seseorang masih bersemangat untuk meraih mimpi-mimpinya. Sedangkan
menurut Sugiyarto ( 2010 : 2 ) keinginan, mimpi, dan cita-cita itu pula
barangkali yang mengantarkan kita “ada” hingga sekarang. Keinginan, mimpi, dan
cita-cita itu pula yang akan menentukan seperti apa “keadaan” kita pada hari
ini dan masa mendatang.
Hal ini lah yang saya rasakan pada saat ini. Pada saat
masa-masa sekolah SMK saya mengambil jurusan Administrasi Perkantoran (Sekretaris)
di jurusan tersebut saya merasa nyaman dengan apa yang saya lakukan dan saya
pelajari, semuanya dilakukan dengan senang hati karena saya merasa suka dengan
apa yang sudah saya pilih dan saya jalani. Segala hal yang kamu
sukai dan tak kamu sukai pada saat itu membantumu menentukan siapa dirimu dan
akan jadi apa dirimu nanti. (Kirberger, 2004 : 18)
Sampai akhirnya saya lulus dan ingin melanjutkan ke
jenjang yang lebih tinggi yaitu masuk sebuah Universitas, banyak hal yang saya
pikirkan akhirnya saya memilih kampus saya yang sekarang ini di Universitas Gunadarma
saya memilih jurusan Akuntansi. Akuntansi? Di benak saya pelajaran tersebut
adalah pelajaran yang sulit, saya masuk jurusan tersebut karena dorongan dari
kakak saya untuk masuk jurusan Akuntansi. Menurut
Sugiyarto (2010 : 2) “proses” inilah yang menentukan apakah mimpi dan cita-cita
yang dibangun tadi bisa memperoleh kesuksesan secara nyata.
Minat saya bukan untuk belajar mengenai akuntansi
tetapi karena suatu tuntutan akhirnya saya memilih jurusan tersebut, saya lebih
tertarik melanjutkan jurusan saya yang sebelumnya saat saya masih smk, tetapi
karena jurusan Administrasi Perkantoran (Sekretaris) rata-rata hanya sampai
jenjang D3 akhirnya saya lebih memilih jurusan akuntansi S1 agar tidak membuang-buang
waktu yang lebih panjang. Namun sebaliknya, tidak semua yang
dibangun dengan mimpi bisa sukses menjadi kenyataan. (Sugiyarto, 2010 : 2). Tetapi jangan berkecil hati, karena menurut
Kirberger (2004 : x) apa pun situasi yang kamu hadapi, jika kamu bisa membuatnya
jadi masuk akal, kamu akan bisa membereskannya.
2. Menulis Catatan Kaki
Masa remaja
adalah peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa yang mengalami perkembangan
di dalam semua aspek untuk memasuki masa dewasa. Definisi lain remaja adalah masa
peralihan di antara masa kanak-kanak dan dewasa [1] . Masa remaja masa peralihan
perkembangan dan perubahan dari segala aspek di dalam kehidupan [2]
Menurut banyak orang, masa remaja
adalah masa yang sangat berkesan, karena saat masa remaja seseorang masih
bersemangat untuk meraih mimpi-mimpinya. Segala keinginan, mimpi, dan cita-cita
itu pula barangkali yang mengantarkan kita “ada” hingga sekarang. Keinginan,
mimpi, dan cita-cita itu pula yang akan menentukan seperti apa “keadaan” kita
pada hari ini dan masa mendatang[3]
Hal ini lah yang
saya rasakan pada saat ini. Pada saat masa-masa sekolah SMK saya mengambil
jurusan Administrasi Perkantoran (Sekretaris) di jurusan tersebut saya merasa
nyaman dengan apa yang saya lakukan dan saya pelajari, semuanya dilakukan dengan
senang hati karena saya merasa suka dengan apa yang sudah saya pilih dan saya
jalani. . Segala hal yang kamu sukai dan tak kamu sukai pada saat
itu membantumu menentukan siapa dirimu dan akan jadi apa dirimu nanti [4]
Sampai akhirnya saya lulus dan ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih
tinggi yaitu masuk sebuah Universitas, banyak hal yang saya pikirkan akhirnya
saya memilih kampus saya yang sekarang ini di Universitas Gunadarma, saya
memilih jurusan Akuntansi. Akuntansi? Di benak saya pelajaran tersebut adalah
pelajaran yang sulit, saya masuk jurusan tersebut karena dorongan dari kakak
saya untuk masuk jurusan Akuntansi. Semua
proses inilah yang menentukan apakah mimpi dan cita-cita yang dibangun tadi
bisa memperoleh kesuksesan secara nyata [5]
Minat saya bukan untuk belajar mengenai akuntansi tetapi karena suatu
tuntutan akhirnya saya memilih jurusan tersebut, saya lebih tertarik
melanjutkan jurusan saya yang sebelumnya saat saya masih smk, tetapi karena
jurusan Administrasi Perkantoran (Sekretaris) rata-rata hanya sampai jenjang D3
akhirnya saya lebih memilih jurusan akuntansi S1 agar tidak membuang-buang
waktu yang lebih panjang Namun
dengan hal ini, tidak semua yang dibangun dengan mimpi bisa sukses menjadi kenyataan
[6]. Tetapi
jangan berkecil hati, apa pun situasi yang kamu hadapi, jika kamu bisa membuatnya
jadi masuk akal, kamu akan bisa menyelesaikannya [7]
No comments:
Post a Comment